PELAKU UKM. Bisnis wisata sekarang ini semakin banyak dan beragam. Mulai dari wisata eksklusif dengan berbagai fasilitas pendukung bagi wisatawan selama dalam perjalanan hingga kembali pulang. Tapi ada satu jenis wisata yang jarang bahkan mungkin bisa dibilang belum ada di Indonesia, yakni paket wisata ala backpacker.
Istilah backpacker memang baru dikenal di Indonesia beberapa tahun belakangan. Backpacker dikenal sebagai cara bepergian dengan budget minim, jadi semua pengeluaran selama bepergian ditekan sedemikian rupa sehingga hanya mengeluarkan budget lebih kecil dari biasanya. Hal ini bisa ditempuh misalnya dengan menggunakan sarana transportasi umum ketimbang menggunakan kendaraan sendiri atau menyewa, menginap di losmen yang lebih murah ketimbang hotel.
Mungkin terkesan ekstrim, namun untuk beberapa kalangan wisatawan, berwisata dengan cara ini justru dinilai lebih bisa menyajikan pengalaman yang lebih menarik ketimbang berwisata dengan cara biasa. Berwisata dengan cara lama cenderung hanya menjual objek wisata tertentu sebagai daya tarik. Wisatawan hanya bisa menikmati objek wisata yang menjadi tujuan wisata yang dipilihnya. Tidak ada pengalaman yang didapat selama perjalanan. Padahal justru masa perjalanan itulah yang paling menarik dalam sebuah kunjungan wisata, dan hal itu bisa didapat dengan melakukan wisata ala backpacker.
Dengan menyelenggarakan paket wisata ala backpacker, agen wisata bisa lebih bebas dalam mengatur jadwal wisata yang disuguhkan, karena pelanggan tentunya mengharapkan sebuah pengalaman perjalanan wisata yang lain dari biasanya.
Pengalaman Unik
Wisata adalah sebuah bisnis. Anda harus mempunyai sebuah penawaran yang bisa menjadi objek penjualan Anda. Pada paket wisata backpacker, pengalaman selama perjalanan justru menjadi daya tarik dibandingkan dengan objek wisata yang dituju.
Umumnya sebuah agen perjalanan wisata mengatur perjalanan wisatanya seperti ini : Tempat berkumpul - berangkat - tiba di lokasi wisata - pulang. Variasi layanan yang diterima oleh wisatawan hanya ketika berada di lokasi objek wisata, seperti pilihan hotel serta hiburan lainnya di lokasi wisata.
Pada paket wisata ala backpacker, hiburan langsung dirasakan begitu perjalanan dimulai. Kenapa? Karena backpacker adalah perjalanan yang unik, karena pengalaman selama perjalanan juga termasuk paket wisata yang ditawarkan. Mulai dari pengalaman berdesak-desakan diterminal bus atau stasiun kereta, berjalan kaki menuju halte, menaiki becak, dll. Backpacker adalah bepergian dengan cara "seadanya". Sebuah pengalaman yang unik tentunya jika bisa berwisata dengan cara yang tidak lazim.
Sekilas paket wisata ini terkesan sama sekali tidak terprogram seperti paket wisata pada umumnya, karena semua transaksi seperti pembayaran tiket transportasi, pembayaran untuk makanan, dll, hampir semuanya dilakukan secara langsung tanpa booking. Ini karena tidak semua pelayanan dalam berwisata ala backpacker tidak bisa di-booking sebelumnya. Pembayaran ojek, naik delman, angkot, bahkan becak, semua itu tentunya tidak bisa Anda booking bukan? Tapi ini yang justru menjadi sesuatu hal yang akan memberikan pengalaman yang pastinya akan sulit dilupakan.
Margin Dinamis
Tidak seperti paket wisata lainnya, menyajikan paket wisata backpacker ini penuh dengan hal-hal tidak terduga, termasuk kaitannya dengan margin yang akan Anda dapatkan.
Hal ini terkait dengan beberapa hal mengenai pembayaran yang tidak bisa dilakukan dengan sistem booking. Karenanya, Anda yang tertarik untuk memasuki bisnis ini harus terlebih dahulu melakukan beberapa survey mengenai besaran biaya yang harus dihabiskan, terutama biaya transportasi dan konsumsi.
Persiapan
Ada beberapa hal yang paling penting dalam bisnis wisata, yakni transportasi, penginapan, konsumsi, tempat wisata. Karena bisnis wisata ini termasuk paket wisata yang dinamis, terutama masalah biaya, Anda harus melakukan persiapan yang cukup matang sebelumnya. Anda bisa terlebih dahulu melakukan beberapa survey lapangan. Jika paket tujuan wisata yang tawarkan adalah Yogyakarta misalnya, Anda harus melakukan beberapa survey seperti moda transportasi, apakah bus, kereta api, becak, angkutan kota atau motor. Banyak pilihan yang bisa Anda gunakan.
Kemudian Anda juga harus melakukan survey mengenai tempat penginapan yang murah. Jika Anda mempunyai keluarga, kerabat atau sahabat yang bersedia sebagai tempat singgah itu akan lebih baik, karena umumya wisatawan backpacker ini lebih menyukai lingkungan rumah tempat tinggal ketimbang hunian umum seperti hotel dll.
Untuk konsumsi, Anda bisa menghubungi beberapa rumah makan untuk informasi mengenai harga serta menu paket makanan tertentu. Atau bisa juga dengan survey harga warung makanan di lokasi wisata. Selanjutnya adalah persiapan lokasi tujuan wisata. Penetapan lokasi wisata sangatlah penting, karena berkaitan dengan durasi wisata yang juga berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan. Jangan terlalu banyak menambahkan beberapa titik lokasi wisata pada paket wisata Anda, karena terlalu banyak justru akan membosankan. Idealnya 3 spot wisata sudah cukup. Usahakan jarak satu lokasi wisata dengan lokasi lainnya tidak terlalu jauh.
Pemasaran
Paket wisata backpacker ini memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kebanyakan wisatawan backpacker ini melakukan perjalanan mereka sendiri, bukan melalui agen perjalanan wisata. Namun bukan berarti wisata backpacker ini tidak mempunyai peluang, karena meski masyarakat Indonesia belum begitu akrab, justru pasar potensial dari bisnis wisata seperti ini datang dari wisatawan mancanegara.
Wisatawan mancanegara ini kebanyakan memang menyukai paket wisata yang minimalis. Mungkin segala rutinitas yang padat di tempat asalnya membuat mereka memilih untuk mencari suasana yang alami. Sbuah perjalanan menggunakan motor, sepeda ataupun becak di sebuah tempat yang baru tentunya akan memberikan sebuah pengalaman baru sekaligus mampu melepas kepenatan mereka.
Lalu bagaimana Anda bisa memasarkan bisnis ini? Wisata ala backpacker ini cenderung bersifat komunitas. Ini hal yang wajar, karena memang berwisata seperti ini lebih banyak mengandalkan informasi mengenai tujuan wisata dari wisatawan lainnya. Anda bisa join di salah satu komunitas backpacker. Disana Anda bisa mengetahui daerah-daerah wisata yang sedang digemari sekaligus Anda bisa juga menambah relasi bisnis.
Dengan melakukan pendekatan pada komunitas, Anda juga bisa mempermudah dalam hal penyediaan tour guide serta melakukan estimasi biaya, karena pada forum komunitas ini ada begitu banyak pelaku wisata yang berasal dari daerah setempat. Anda tinggal bertanya, survey sendiri untuk memastikan, lalu merancang paket wisata Anda, dan memasarkannya.
Media pemasaran dari mulut ke mulut memang lebih efektif, karena ini bisa menaikkan brand bisnis Anda di mata calon pengguna jasa wisata Anda. Namun bagi Anda yang masih baru, Anda bisa menggunakan media sosial untuk menarik peminat wisata. Ingat, selain media sosial Anda juga harus pastikan bahwa bisnis Anda juga mempunyai website atau setidaknya blog. Hal ini dirasa perlu, karena calon pelanggan biasanya ingin mencari tahu lebih dalam dengan mengunjungi website atau blog agen wisata yang ingin mereka sewa sebelum bertanya-tanya langsung dengan Anda.
Peluang Bisnis Wisata Lokal
Sebagai bisnis wisata yang mengandalkan kesederhanaan dan pengalaman, tentunya wisata ala backpacker ini akan lebih berarti jika wisata ini dipandu oleh orang yang sangat mengenal daerah wisata bersangkutan.
Ini adalah peluang bagi Anda yang tinggal di daeerah wisata atau Anda yang merasa bahwa kota tempat Anda tinggal mempunyai potensi wisata yang layak untuk dikunjungi, maka dengan menyuguhkan paket wisata backpacker ini tentunya akan memberikan pemasukan bagi Anda.
Syarat utama bisnis ini adalah mengenal dengan sangat baik mengenai daerah yang Anda tawarkan sebagai paket wisata, seperti sejarah, fungsi, pengaruhnya terhadap masyarakat, juga hal menarik lainnya. Jika Anda bisa menyajikan penawaran Anda dengan baik, tentunya permintaan lainnya akan dengan sendirinya berdatagan.
Sebuah paket wisata backpacker sekarang ini umumnya ditawarkan sebesar Rp.250.000 - Rp.500.000/orang untuk sebuah paket wisata selama 2 hari 3 malam. Bisa Anda hitung sendiri jika dalam sekali sesi wisata ada 5-8 orang. Sebuah peluang bukan?
Istilah backpacker memang baru dikenal di Indonesia beberapa tahun belakangan. Backpacker dikenal sebagai cara bepergian dengan budget minim, jadi semua pengeluaran selama bepergian ditekan sedemikian rupa sehingga hanya mengeluarkan budget lebih kecil dari biasanya. Hal ini bisa ditempuh misalnya dengan menggunakan sarana transportasi umum ketimbang menggunakan kendaraan sendiri atau menyewa, menginap di losmen yang lebih murah ketimbang hotel.
Mungkin terkesan ekstrim, namun untuk beberapa kalangan wisatawan, berwisata dengan cara ini justru dinilai lebih bisa menyajikan pengalaman yang lebih menarik ketimbang berwisata dengan cara biasa. Berwisata dengan cara lama cenderung hanya menjual objek wisata tertentu sebagai daya tarik. Wisatawan hanya bisa menikmati objek wisata yang menjadi tujuan wisata yang dipilihnya. Tidak ada pengalaman yang didapat selama perjalanan. Padahal justru masa perjalanan itulah yang paling menarik dalam sebuah kunjungan wisata, dan hal itu bisa didapat dengan melakukan wisata ala backpacker.
Dengan menyelenggarakan paket wisata ala backpacker, agen wisata bisa lebih bebas dalam mengatur jadwal wisata yang disuguhkan, karena pelanggan tentunya mengharapkan sebuah pengalaman perjalanan wisata yang lain dari biasanya.
Pengalaman Unik
Wisata adalah sebuah bisnis. Anda harus mempunyai sebuah penawaran yang bisa menjadi objek penjualan Anda. Pada paket wisata backpacker, pengalaman selama perjalanan justru menjadi daya tarik dibandingkan dengan objek wisata yang dituju.
Umumnya sebuah agen perjalanan wisata mengatur perjalanan wisatanya seperti ini : Tempat berkumpul - berangkat - tiba di lokasi wisata - pulang. Variasi layanan yang diterima oleh wisatawan hanya ketika berada di lokasi objek wisata, seperti pilihan hotel serta hiburan lainnya di lokasi wisata.
Pada paket wisata ala backpacker, hiburan langsung dirasakan begitu perjalanan dimulai. Kenapa? Karena backpacker adalah perjalanan yang unik, karena pengalaman selama perjalanan juga termasuk paket wisata yang ditawarkan. Mulai dari pengalaman berdesak-desakan diterminal bus atau stasiun kereta, berjalan kaki menuju halte, menaiki becak, dll. Backpacker adalah bepergian dengan cara "seadanya". Sebuah pengalaman yang unik tentunya jika bisa berwisata dengan cara yang tidak lazim.
Sekilas paket wisata ini terkesan sama sekali tidak terprogram seperti paket wisata pada umumnya, karena semua transaksi seperti pembayaran tiket transportasi, pembayaran untuk makanan, dll, hampir semuanya dilakukan secara langsung tanpa booking. Ini karena tidak semua pelayanan dalam berwisata ala backpacker tidak bisa di-booking sebelumnya. Pembayaran ojek, naik delman, angkot, bahkan becak, semua itu tentunya tidak bisa Anda booking bukan? Tapi ini yang justru menjadi sesuatu hal yang akan memberikan pengalaman yang pastinya akan sulit dilupakan.
Margin Dinamis
Tidak seperti paket wisata lainnya, menyajikan paket wisata backpacker ini penuh dengan hal-hal tidak terduga, termasuk kaitannya dengan margin yang akan Anda dapatkan.
Hal ini terkait dengan beberapa hal mengenai pembayaran yang tidak bisa dilakukan dengan sistem booking. Karenanya, Anda yang tertarik untuk memasuki bisnis ini harus terlebih dahulu melakukan beberapa survey mengenai besaran biaya yang harus dihabiskan, terutama biaya transportasi dan konsumsi.
Persiapan
Ada beberapa hal yang paling penting dalam bisnis wisata, yakni transportasi, penginapan, konsumsi, tempat wisata. Karena bisnis wisata ini termasuk paket wisata yang dinamis, terutama masalah biaya, Anda harus melakukan persiapan yang cukup matang sebelumnya. Anda bisa terlebih dahulu melakukan beberapa survey lapangan. Jika paket tujuan wisata yang tawarkan adalah Yogyakarta misalnya, Anda harus melakukan beberapa survey seperti moda transportasi, apakah bus, kereta api, becak, angkutan kota atau motor. Banyak pilihan yang bisa Anda gunakan.
Kemudian Anda juga harus melakukan survey mengenai tempat penginapan yang murah. Jika Anda mempunyai keluarga, kerabat atau sahabat yang bersedia sebagai tempat singgah itu akan lebih baik, karena umumya wisatawan backpacker ini lebih menyukai lingkungan rumah tempat tinggal ketimbang hunian umum seperti hotel dll.
Untuk konsumsi, Anda bisa menghubungi beberapa rumah makan untuk informasi mengenai harga serta menu paket makanan tertentu. Atau bisa juga dengan survey harga warung makanan di lokasi wisata. Selanjutnya adalah persiapan lokasi tujuan wisata. Penetapan lokasi wisata sangatlah penting, karena berkaitan dengan durasi wisata yang juga berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan. Jangan terlalu banyak menambahkan beberapa titik lokasi wisata pada paket wisata Anda, karena terlalu banyak justru akan membosankan. Idealnya 3 spot wisata sudah cukup. Usahakan jarak satu lokasi wisata dengan lokasi lainnya tidak terlalu jauh.
Pemasaran
Paket wisata backpacker ini memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kebanyakan wisatawan backpacker ini melakukan perjalanan mereka sendiri, bukan melalui agen perjalanan wisata. Namun bukan berarti wisata backpacker ini tidak mempunyai peluang, karena meski masyarakat Indonesia belum begitu akrab, justru pasar potensial dari bisnis wisata seperti ini datang dari wisatawan mancanegara.
Wisatawan mancanegara ini kebanyakan memang menyukai paket wisata yang minimalis. Mungkin segala rutinitas yang padat di tempat asalnya membuat mereka memilih untuk mencari suasana yang alami. Sbuah perjalanan menggunakan motor, sepeda ataupun becak di sebuah tempat yang baru tentunya akan memberikan sebuah pengalaman baru sekaligus mampu melepas kepenatan mereka.
Lalu bagaimana Anda bisa memasarkan bisnis ini? Wisata ala backpacker ini cenderung bersifat komunitas. Ini hal yang wajar, karena memang berwisata seperti ini lebih banyak mengandalkan informasi mengenai tujuan wisata dari wisatawan lainnya. Anda bisa join di salah satu komunitas backpacker. Disana Anda bisa mengetahui daerah-daerah wisata yang sedang digemari sekaligus Anda bisa juga menambah relasi bisnis.
Dengan melakukan pendekatan pada komunitas, Anda juga bisa mempermudah dalam hal penyediaan tour guide serta melakukan estimasi biaya, karena pada forum komunitas ini ada begitu banyak pelaku wisata yang berasal dari daerah setempat. Anda tinggal bertanya, survey sendiri untuk memastikan, lalu merancang paket wisata Anda, dan memasarkannya.
Media pemasaran dari mulut ke mulut memang lebih efektif, karena ini bisa menaikkan brand bisnis Anda di mata calon pengguna jasa wisata Anda. Namun bagi Anda yang masih baru, Anda bisa menggunakan media sosial untuk menarik peminat wisata. Ingat, selain media sosial Anda juga harus pastikan bahwa bisnis Anda juga mempunyai website atau setidaknya blog. Hal ini dirasa perlu, karena calon pelanggan biasanya ingin mencari tahu lebih dalam dengan mengunjungi website atau blog agen wisata yang ingin mereka sewa sebelum bertanya-tanya langsung dengan Anda.
Peluang Bisnis Wisata Lokal
Sebagai bisnis wisata yang mengandalkan kesederhanaan dan pengalaman, tentunya wisata ala backpacker ini akan lebih berarti jika wisata ini dipandu oleh orang yang sangat mengenal daerah wisata bersangkutan.
Ini adalah peluang bagi Anda yang tinggal di daeerah wisata atau Anda yang merasa bahwa kota tempat Anda tinggal mempunyai potensi wisata yang layak untuk dikunjungi, maka dengan menyuguhkan paket wisata backpacker ini tentunya akan memberikan pemasukan bagi Anda.
Syarat utama bisnis ini adalah mengenal dengan sangat baik mengenai daerah yang Anda tawarkan sebagai paket wisata, seperti sejarah, fungsi, pengaruhnya terhadap masyarakat, juga hal menarik lainnya. Jika Anda bisa menyajikan penawaran Anda dengan baik, tentunya permintaan lainnya akan dengan sendirinya berdatagan.
Sebuah paket wisata backpacker sekarang ini umumnya ditawarkan sebesar Rp.250.000 - Rp.500.000/orang untuk sebuah paket wisata selama 2 hari 3 malam. Bisa Anda hitung sendiri jika dalam sekali sesi wisata ada 5-8 orang. Sebuah peluang bukan?
No comments:
Post a Comment