"Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan lubang pengisian BBM mobil murah (low cost green car/LCGC), kemungkinan akan diubah menjadisegitiga untuk mencegah meningkatnya konsumsi bensin bersubsidi. Ini sebagai cara agar berbagai mobil LCGC hanya dapat menggunakan bahan bakar pertamax. Menurut Hidayat, imbauan perubahan lubang pengisian BBMpada mobil murah telah disampaikan kepada PT Astra Internasional Tbk selaku produsen besar mobil di Indonesia, serta Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)."Nanti Gaikindo akan mencoba melakukan sosialisai usulan ini kepada produsen mobil," katanya.Dalam waktu dekat Menperin juga akan berbicara dengan Pertamina untuk turut melakukan perubahan nozzle (pipa pengisian) BBM non-subsidi sekelas pertamax, menyesuaikan perubahan lubang pengisian BBM mobil murah. "Jadi Kemenperin kewenangannya pada perubahan lubang pengisian kendaraan LCGC, sedangkan untuk perubahan nozzle itu kewenangan Pertamina. Dalam waktu dekat saya akan berbicara dengan Pertamina," katanya.Menperin menekankan bahwa rencana perubahan lubang pengisian BBM dan nozzle itu harus disusul payung hukum yang jelas. Menperin mengusulkan agar aturan itu bisa saja hanya mengkhususkan BBM bersubsidi untuk kendaraan bermotr dan kendaraan plat kuning (angkutan umum) saja. "Kalau atas nama pribadi, sebenarnya saya usul kalau emerintah berani di akhir pemerintahan ini subsidi (premium) ditiadakan saja. Tapi itu butuh konsekuensi politis juga," tegasnya."
Mengutip dari berita yang di muat dalam harian Pikiran Rakyat edisi April 2014
No comments:
Post a Comment