PELAKU UKM - Bisnis Online. Dunia internet mungkin belum begitu lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun dalam beberapa tahun ini, pertumbuhannya memang sangat pesat. Bahkan ada sebuah lembaga survey asing yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki angka pertumbuhan penggunaan internet tertinggi di Asia Tenggara.
Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah pengguna internet aktif di Indonesia, tentunya hal itu juga memicu adanya peningkatan dalam pemanfaatan internet sebagai tools dalam menjalankan bisnis atau usaha oleh para pelau bisnis di tanah air. Banyak bermunculan situs-situs jual-beli online, situs independen, juga berbagai blog, baik yang gratisan maupun yang berbayar yang kemudian dimanfaatkan pelaku bisnis dari berbagai macam skala usaha yang menawarkan berbagai jenis penawaran, baik berupa barang ataupun jasa.
Penggunaan internet sebagai media untuk menjalankan usaha memang terbukti efektif. Dengan penggunaan internet, bisnis yang dijalani memiliki peluang lebih besar untuk ditemukan dan mempunyai jangkauan yang lebih luas.
Pada awal penggunaanya, cara ini memang terasa manfaatnya. Banyak pembeli yang dimudahkan, dan penjual juga diuntungkan. Namun ternyata berbisnis secara online juga memiliki beberapa hal yang membuat pelaku bisnis justru tampil mengecewakan pelanggan dan calon pelanggan. Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan leh para pelaku bisnis online :
1. Media sosial = Toko online
Media sosial adalah sebuah situs yang tujuan utamanya adalah untuk berinteraksi antar individu atau kelompok. Sifat khas yang dimiliki oleh akun media sosial adalah bahwa media sosial bersifat dinamis. Artinya tidak ada informasi yang memiliki "umur panjang". Setiap update status akan selalu tertimpa oleh update-update lainnya. Ini akan membuat penawaran bisnis atau informasi bisnis yang diposting mungkin tidak akan tersimak oleh para follower atau mereka yang berada pada daftar pertemanan Anda.
Mungin Anda bisa menyiasatinya dengan melakukan update terus menerus. Tapi opsi ini untuk sekarang ini terbukti malah bisa mengakibatkan pandangan negatif dari orang-orang lain. Mereka akan berpeluang untuk mengacuhkan atau bahkan menekan tombol "unfollow", karena bagi mereka media sosial adalah media untuk berkomunikasi aktif. Postingan bersifat "dagang" akan direspon secara negatif. Mereka ingin berhubungan dengan "manusia", bukan "toko".
Jangan menjadikan media sosial sebagai toko online Anda. Anda bisa membuat blog sebagai toko online.
2. Menggunakan foto produk palsu
Foto produk adalah bukti otentik terhadap produk yang Anda tawarkan. Sayangnya, banyak pelaku bisnis online masih merasa malas untuk menggunakan foto asli ke dalam situs online miliknya. Kebanyakan pelaku bisnis online masih menggunakan foto-foto yang mereka ambil dari search engine.
Hal ini tentu akan menurunkan kredibelitas usaha Anda. Jika memang Anda berniat untuk menjual suatu produk di internet, gunakan foto asli yang Anda buat sendiri.
3. Tidak melakukan update secara berkala
Kejadian dimana seorang calon pelanggan merasa kecewa ketika melakukan transaksi online. Sering kali, hal itu disebabkan karena pemilik situs yang mereka hubungi tidak melakukan update pada situs mereka.
Berbagai keluhan seperti tidak tersedianya barang, padahal di situs online produk yang diinginkan masih terpajang. Atau nomor yang terdapat pada situs online tidak bisa dihubungi. Jika situs online Anda seperti ini, maka Anda tidak perlu berharap bisnis online Anda akan mampu bersaing dengan para pesaing Anda.
Selalu lakukan update pada situs yang Anda miiki secara berkala. Baik itu mengenai ketersediaan barang, maupun contact person jika memang ada perubahan yang perlu Anda lakukan.
4. Memasang di banyak situs
Logikanya, jika Anda menebar penawaran Anda di banyak tempat, maka kemungkinan produk Anda akan ditemukan oleh calon pelanggan akan lebih besar. Pemahaman itu tidak sepenuhnya salah. Menebar penawaran bisnis memang bisa meningkatkan probabilitas suatu bisnis untuk bisa ditemukan. Namun, jika Anda memasang di banyak situs, ada kemungkinan juga Anda akan lupa di mana saja Anda memasang penawaran bisnis Anda. Ini bisa berdampak ketika Anda mempunyai beberapa informasi yang harus Anda update. Selalu ada kemungkinan bahwa Anda akan melewatkan satu atau beberapa situs, yang pada akhirnya berdampak pada tidak validnya informasi produk yang Anda tawarkan dan berujung pada kekecewaan pelanggan.
5. Tidak mempunyai website resmi sebagai situs utama
Seseorang yang tengah mencari sesuatu produk yang ia butuhkan tentunya mengharapkan untuk menemukan produk tersebut pada situs yang bisa meyakinkannya.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pelaku bisnis online, terutama yang masih pemula adalah memasarkan produk mereka melalui banyak situs jual-beli online, serta sosial media. Tapi umumya mereka tidak membuat sebuah situs resmi sebagai situs utama.
Keberadaan sebuah situs resmi, baik dengan membeli domain atau memanfaatkan fasilitas blog gratisan, secara tidak lengsung akan berpengaruh pada brand image perusahaan bersangkutan. Anda juga berpeluang untuk memberikan ulasan secara lebih lengkap berkenaan dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan, karena umumnya situs-situs jual-beli hanya menyediakan ruang yang terbatas untuk Anda memberikan deskripsi lengkap mengenai produk yang Anda tawarkan.
Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin..
Foto produk adalah bukti otentik terhadap produk yang Anda tawarkan. Sayangnya, banyak pelaku bisnis online masih merasa malas untuk menggunakan foto asli ke dalam situs online miliknya. Kebanyakan pelaku bisnis online masih menggunakan foto-foto yang mereka ambil dari search engine.
Hal ini tentu akan menurunkan kredibelitas usaha Anda. Jika memang Anda berniat untuk menjual suatu produk di internet, gunakan foto asli yang Anda buat sendiri.
3. Tidak melakukan update secara berkala
Kejadian dimana seorang calon pelanggan merasa kecewa ketika melakukan transaksi online. Sering kali, hal itu disebabkan karena pemilik situs yang mereka hubungi tidak melakukan update pada situs mereka.
Berbagai keluhan seperti tidak tersedianya barang, padahal di situs online produk yang diinginkan masih terpajang. Atau nomor yang terdapat pada situs online tidak bisa dihubungi. Jika situs online Anda seperti ini, maka Anda tidak perlu berharap bisnis online Anda akan mampu bersaing dengan para pesaing Anda.
Selalu lakukan update pada situs yang Anda miiki secara berkala. Baik itu mengenai ketersediaan barang, maupun contact person jika memang ada perubahan yang perlu Anda lakukan.
4. Memasang di banyak situs
Logikanya, jika Anda menebar penawaran Anda di banyak tempat, maka kemungkinan produk Anda akan ditemukan oleh calon pelanggan akan lebih besar. Pemahaman itu tidak sepenuhnya salah. Menebar penawaran bisnis memang bisa meningkatkan probabilitas suatu bisnis untuk bisa ditemukan. Namun, jika Anda memasang di banyak situs, ada kemungkinan juga Anda akan lupa di mana saja Anda memasang penawaran bisnis Anda. Ini bisa berdampak ketika Anda mempunyai beberapa informasi yang harus Anda update. Selalu ada kemungkinan bahwa Anda akan melewatkan satu atau beberapa situs, yang pada akhirnya berdampak pada tidak validnya informasi produk yang Anda tawarkan dan berujung pada kekecewaan pelanggan.
5. Tidak mempunyai website resmi sebagai situs utama
Seseorang yang tengah mencari sesuatu produk yang ia butuhkan tentunya mengharapkan untuk menemukan produk tersebut pada situs yang bisa meyakinkannya.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pelaku bisnis online, terutama yang masih pemula adalah memasarkan produk mereka melalui banyak situs jual-beli online, serta sosial media. Tapi umumya mereka tidak membuat sebuah situs resmi sebagai situs utama.
Keberadaan sebuah situs resmi, baik dengan membeli domain atau memanfaatkan fasilitas blog gratisan, secara tidak lengsung akan berpengaruh pada brand image perusahaan bersangkutan. Anda juga berpeluang untuk memberikan ulasan secara lebih lengkap berkenaan dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan, karena umumnya situs-situs jual-beli hanya menyediakan ruang yang terbatas untuk Anda memberikan deskripsi lengkap mengenai produk yang Anda tawarkan.
Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin..
No comments:
Post a Comment