Thursday, October 16, 2014

Memulai Usaha Dengan Keluarga/Teman - Bagaimana Menjaga Profesionalisme Anda

bisnis keluarga
PELAKU UKM. Dari begitu banyak peluang usaha yang bisa Anda jadikan pilihan, apapun peluang usaha yang Anda pilih pada akhirnya baik itu peluang usaha rumahan maupun , mungkin tidak sedikit diantara Anda yang memilih untuk memulai usaha bersama keluarga atau teman Anda.

Pilihan ini biasanya diambil karena atas dasar pertimbangan modal, pengalaman, dan SDM. Umumnya, Anda akan lebih sering bersama dengan rekan usaha Anda ketimbang dengan orang lain, jadi sangat wajar jika Anda memilih untuk bekerja membangun usaha dengan orang yang Anda suka, bisa Anda percaya, dan Anda hormati. Dan biasanya, partner yang Anda pilih berasal dari keluarga ataupun teman Anda sendiri. Namun, seperti layaknya sebuah pernikahan, sebelum Anda memutuskan untuk menjalin hubungan usaha dengan orang-orang tersebut, Anda harus yakin akan bisa mengatasi semua persoalan yang kelak akan datang pada usaha bersama Anda.

Memulai sebuah usaha dengan anggota keluarga atau teman ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Anda harus menjalin sebuah hubungan usaha di mana anda harus tetap membuka mata Anda dan terus berpikir positif. Hal ini dikarenakan bahwa Anda akan terus bersama dengan orang ini memalui masa sulit dan masa senang, masa di mana usaha yang Anda rintis bersama orang ini tidak selalu mengalami kejayaan. Dan Anda harus sadar dan mengetahui bahwa Anda harus mempertahankan usaha yang sedang di rilis.

Lalu bagaimana Anda bisa melakukannya? Sebab, berbeda dengan berbisnis dengan orang lain, sebuah jalinan kerja dengan anggota keluarga atau teman memiliki atmosfer yang lain dari yang lain. Hal terbaik apa yang bisa Anda lakukan?

Hal paling utama

Anda harus membuat sebuah ketetapan mengenai arah tujuan usaha Anda, kemana arahnya, bagaimana mencapainya, dan siapa yang mengerjakan apa. Ini adalah sebuah usaha, terlebih lagi jika masih merintis dari awal. Sebuah ketegasan sangat perlu Anda tetapkan.

Tentukan juga mengenai aturan dasar mengenai hal-hal kecil, seperti misalnya bagaimana jika salah seorang nantinya tidak bisa datang ke kantor karena sakit atau mengambil libur. Kasus-kasus sepele seperti ini kadang bisa berujung konflik jika tidak segera dibuatkan sebuah ketetapan.

Menentukan kepemilikan

Dalam suatu perusahaan, bahkan pada usaha keluarga sekalipun, biasanya memiliki perbedaan dalam keterlibatan dalam uaha bersangkutan. Tentukan berapa jumlah persentase yang dimiliki. Mungkin Anda bisa membagi rata 50/50. Namun ini sangat tidak disarankan, karena pada kenyataannya, mungkin hanya salah satu saja yang bekerja secara full time, dan yang satu lagi hanya part time. Iya bukan?

Tentukan segera.

Buat sebuah kontrak kerja

Anda harus membuat sebuah kontrak kerja yang menjelaskan mengenai siapa yang bertanggung jawab pada apa, seberapa besar jumlah persentase kepemilikan seseorang, ketentuan jika salah satu dari Anda memutuskan untuk keluar dari kerja sama usaha itu, lalu bagaimana memecahkan konflik jika nantinya terdapat masalah di kemudian hari, dll.

Buat sebuah kontrak kerja yang resmi dan memiliki kekuatan hukum.

Demikian.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment