Friday, October 10, 2014

Memahami Jenis Pinjaman

pinjaman modal
PELAKU UKM. Sebagian dari Anda mungkin ketika mendengar kata pinjaman, pasti langsung mengasosiasikannya dengan kredit bank. Tidak salah memang, tetapi yang dimaksud dengan pinjaman jauh lebih luas dari sekedar kredit bank. Mencari kredit pinjaman bukanlah hal buruk, sepanjang kegunaannya untuk kegiatan produktif dan dari kegiatan tersebut pinjaman bisa dibayar kembali.

Memang biasanya pinjaman dalam bentuk nonkredit lebih sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Misalnya, perusahaan menerbitkan obligasi atau surat utang janga panjang dan kemudian dijual kepada masyarakat atau pihak yang berminat. Tapi, pijaman seperti itu hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah berjalan dan memenuhi berbagai persyaratan yang cukup rumit. Lalu bagaimana dengan perusahaan baru atau bahkan perusahaan perorangan? Apakah tidak ada alternatif lain dalam mencari pinjaman selain dalam bentuk kredit bank? Jelas ada..

Dalam konsep manajemen keuangan, pencarian modal untuk berbisnis sebenarnya bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Tahap pertama adalah dengan menggunakan mdal sendiri. Ini yang sangat lazim terjadi. Selanjutnya, jika bisnis sudah mulai jalan, untuk mencari modal tambahan bisa menggunakan modal ventura (venture capital). Modal vntura adalah lembaga keuangan yang memberi pinjaman dalam bentuk pinjaman modal. Jadi, modal ventura akan menempatkan dana dalam bentuk equity dan pengembaliannya adalah berdasarkan profit sharing. Tahap selanjutnya adalah meminjam dari bank. Terhadap pinjaman dari bank ini, perusahaan akan diminta jaminan untuk collateral dan harus mmenuhi bermacam persyaratan administratif lainnya. Jika kebutuhan modal sudah menjadi berkembang lebih besar, perusahaan bisa mencarinya di pasar modal. Misalnya dengan melakukan go public, menerbitkan obligasi, dan bermacam surat utang lainnya.

Dalam realitasnya, apa yang dipaparkan di atas tentu tidak semudah yang dibayangkan. Untuk mencari modal dari venture capital, misalnya, pemilik usaha harus mempunyai konsep usaha dan bisnis yang jelas. Selain itu, proyek atau bisnis yang hendak dikembangkan memang memiliki prospek yang bagus. Di Indonesia sekarang ini cukup banyak erusahaan yang bergerak di bidang venture capital.

Lalu bagaimana jika ternyata alternatif sumber dana dalam bentuk pinjaman dari berbagai lembaga tersebut masih saja sulit untuk diperoleh? Ada beberapa alternatif sumber dana untuk memperoleh pinjaman yang sebenarnya relatif paling mudah, tetapi sering luput dari perhatian. Salah satunya adalah pegadaian. Lembaga ini dulu sering diartikan hanya melayani "orang-orang susah" yang butuh uang. Tapi itu dulu..

Lembaga pegadaian merupakan lembaga keuangan yang bisa memberikan pelayanan pinjaman dana dengan jaminan barang-barang yang dimiliki oleh peminjam. Dalam hal ini bahkan termasuk saham perusahaan peminjam. Jadi, cakupannya cukup luas. Di sisi lain, memperoleh pinjaman dari pegadaian bukan sesuatu yang sulit. Hanya saja, karena kemudahan tersebut, tentunya pinjaman yang diberikan sedikit lebih mahal ketimbang bank.

Yang harus diperhatikan dalam memperoleh pinjaman dari pegadaian sebenarnya adalah bahwa pinjaman tersebut mesti bersifat sementara. Artinya, jangan dijadikan sebagai sumber dana jangka panjang. Sebab, secara prinsip, pinjaman dari pegadaian adalah untuk mengatasi masalah cash flow. Bukan karena peminjam tidak memiliki kemampuan, atau bukan karena sama sekali tidak memiliki modal usaha. Dengan kata lain, jika kondisi keuangan peminjam sudah mulai membaik, harus dicari alternatif sumber dana lain yang bersifat lebih lunak.

Apa yang dimaksud dengan sumber dana yang bersifat lebih lunak? Pinjaman yang semata-mata didasarkan atas kepercayaan. Konkretnya, pernahkah Anda berpikir untuk mendapatkan pinjaman dari orang-orang terdekat Anda? Salah satu sumber untuk mengatasi kekurangan modal itu sebenarnya adalah dengan mengajak keluarga untuk berpartisipasi. Partisipasi itu bisa dalam dua bentuk, yakni pinjaman biasa, dan yang kedua ikut serta sebagai pemilik.

Jika anda yakin bahwa mencari pinjaman dari sanak saudara merupakan jalan keluar terhadap masalah modal usaha Anda, yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah mekanisme pinjaman itu sendiri. Sebab, sering kali pinjaman dari saudara pada akhirnya berujung sengketa. Hal ini terjadi karena tidak dibuatkan mekanisme dengan benar. Jadi, jika kemudian usaha merugi dan pinjaman tidak bisa dikembalikan, seolah-olah persoalan selesai dengan sendirinya. Padahal bagi si pemberi pinjaman tetap saja adalah hak pemberi pinjaman untuk mendapatkan kembali dana yang telah dipinjamkannya. Oleh karena itu, jika Anda bermaksud untuk memperoleh pinjaman dari sanak saudara, sebaiknya tetap dibuatkan tata cara yag profesional.

Alasannya sederhana. dalam mekanisme pinjaman ada hak dan kewajiban. Hal tersebut mesti dituangkan dalam kesepakatan tertulis yang berkekuatan hukum. Jadi, ada tanggung jawab hukum bagi kedua pihak. Mungkin Anda bertanya, kenapa pinjaman pada saudara saja harus menggunakan kesepakatan tertulis? Anda bisa berpendapat seperti itu karena saat ini belum ada masalah. Coba bila di kemudian hari ada masalah, pasti akan sangat merepotkan karena hak dan kewajiban yang diperjanjikan tidak tertuang secara tertulis.

Jadi, sekali lagi, pinjaman kepada sanak saudara pun sebaiknya dituangkan dalam perjanjian. Lalu disebutkan semua hak dan kewajiban, termasuk konsekuensi jika Anda tidak bisa membayar kewajiban tersebut.

Demikian.
Semoga bermanfaat. Amin

No comments:

Post a Comment