AYAM HIAS. Anda tentunya sudah tidak asing dengan istilah itu. Dari beberapa jenis ayam yang kita kenal, memang tidak semuanya dipelihara hanya untuk diambil dagingnya. Ada beberapa jenis Ayam yang sengaja dipelihara sebagai peliharaan semata yang motifnya sekedar hobi. Ada yang memelihara Ayam karena suaranyanya, ukuran tubuh, hingga keindahan bulunya.
Untuk jenis ayam yang memiliki keunggulan dari keindahan bulunya, sekarang ini yang sedang diminati adalah ayam pheasant dan ayam batik. Meski kedua ayam ini tergolong ayam impor, karena memang bukan berasal dari Indonesia, ayam jenis ini memiliki peminat yang cukup banyak.
Ayam Pheasant ini berasal dari Tibet dan beberapa wilayah di bagia barat China. Penampilannya sekilas lebih nampak seperti burung ketimbang ayam, karena warna bulu pada tubuhnya memiliki kombinasi warna lebih dari 2 warna, dan ternyata memang ayam dengan ukuran tubuh dari kepala hingga ekor mencapai 60-125 cm ini mampu terbang dengan ketinggian hingga 8 meter jika merasa terganggu, meskipun tidak untuk jarak jauh.
Kombinasi beberapa warna yang dimiliki oleh ayam pheasant ini menjadi daya pikat tersendiri. Perlu diketahui juga bahwa pada corak warna yang mencolok pada ayam pheasant hanya dimiliki oleh ayam jantan, karena pada aam pheasant betina warna bulunya hanya di dominasi warna coklat. Namun itu bukan berarti memelihara betina itu tidak menguntungkan. Jika dikembang biakkan, ayam jenis ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sebab selain anakan yang harganya lumayan, jenis ayam pheasant ini hanya bertelur setahun sekali. Ayam pheasant ini bertelur hingga mencapai 30 butir telur pada musimnya (sekitarbulan Oktober-November). Sebuah kelangkaan yang bernilai ekonomis bukan?
Anakan ayam pheasant rata-rata memasuki masa penjualan setelah usa 5 bulan. Harga jual ayam jenis ini berkisar 4-8 juta/ekor, tergantung jenis yam pheasant. Sebuah nominal yang cukup menjanjikan bagi anda yang beminat untuk membudidayakan ayam jenis ini, karena ayam ini dapat hidup selama kurang lebih 9 tahun lamanya.
Ada sekitar 50 jenis ayam pheasant di habtat asalnya di Tibet, namun sampai saat ini baru sekitar 15 jenis saja, sehingga peluang bagi pembibitan serta pembesaran ayam hias ini masih sangat luas. Silahkan Anda berhitung, dengan harga sepasang indukan berkisar Rp.4 juta - Rp.7 juta, seekor indukan bisa menghasilkan 8-10 butir telur, dan setelah menetas anakan ayam pheasant ini sudah siap untuk dijual seharga Rp.4 juta - Rp.8 juta tiap ekornya.
Ayam Batik
Sesuai namanya, ayam ini memiliki bulu yang mirip dengan pola kain batik. Pada ayam batik ini hanya memiliki 2 warna bulu pada tubuhnya, yakni kuning atau putih dengan sedikit corak garis hitam. Sama seperti pada ayam pheasant, ayam batik ini juga bukan merupakan ayam asli Indonesia. Ayam batik ini terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan ciri corak bulu dan tempat asalnya. Yang pertama adalah Ayam Batik Kanada. Ayam jenis ini berasal dari Kanada, dengan corak bulu berwarna keemasan dengan ujung bulu berwarna hitam. Dan yang kedua adalah Ayam Batik Itali. sesuai namanya, ayam batik ini berasala dari Itali, dan berbeda dengan ayam batik Kanada yang becorak keemasan, pada ayam jenis ini coraknya berwarna putih dengan ujung berwarna hitam.
Bentuk postur ayam batik ini tidak jauh berbeda dengan ayam-ayam kate. Yang membedakan hanya pada corak bulunya yang mirip kain batik. Hal ini yang kemudian juga menimbulkan banyak oarang yang kemudian melakukan kawin silang anara ayam batik dengan ayam kate, dengan harapan bisa memperoleh keturunan yang kurang lebih bagus seperti ayam batik asli. Namun upaya ini terbukti gagal total, arena warna bulunya sangat pudar dibandingkan dengan yang asli, sehingga sangat mudah dikenali keasliannya.
Dari segi produktifitas telur, ayam batik termasuk rajin bertelur. Dalam satu tahun rata-rata ayam batik betina bisa bertelur antara 6-7 kali dengan jumlah telur rata-rata belasan butir. Usia produktif ayam batik untuk kawin sebenarnya sudah mulai sejak usia 5-6 bulan, tapi disarankan untuk menunggu hingga usia ayam batik mencapai 1 tahun sebelum kemudian dikawinkan. Namun kelemahan bagi pembiak ayam batik adalah bahwa ayam batik betina ini seringkali malas untuk mengerami telur-telurnya, sehingga bagi Anda yang berminat untuk membudidayakan ayam batik mungkin juga harus memikirkan untuk mengadakan alat tetas telur atau memelihara unggas lain sehingga telur-telur tadi bisa "dititipkan" pengeramannya.
Kunci Keberhasilan
Sekarang ini peminat ayam hias jenis ayam pheasant dan ayam batik ini sedang menunjukkan angka yang lumayan bagus dibandingkan dengan ayam hias lainnya. Mungkin karena memang kedua jenis ayam ini merupakan ayam impor, sehingga belum banyak para hobi unggas hias yang memiliki dan ini menimbulkan adanya rasa kebanggan serta prestise tersendiri bagi pemiliknya. Terlebih pada ayam pheasant yang memang secara pembiakannya harus mengikuti alur musim kawin ayam pheasant itu sendiri, sehingga pasokannya tidak selalu tersedia.
Dengan banyaknya permintaan serta semakin bertambahnya orang-orang yang tertarik untuk membudidayakan ayam hias ini, tentunya persangan asar akan semakin ketat, walaupun persaingan itu saat ini belum terasa, tentunya segala persiapan harus diantisipasi. Salah satunya tentu saja dengan menjaga kualitas. Anda harus rajin membersihkan kandang juga tempat makan dan minum, dan secara berkala menyemprotkan disinfektan setidaknya sekali dalam sebulan.
Pemilihan indukan yang berkualitas juga mempengaruhi kualitas ayam yang Anda pelihara. Usahakan indukan yang Anda kawinkan telah mencapai usia produktif yang baik. Biasanya ayam yang berusia 1 tahun untuk indukan betina, dan 1,5 tahun untuk indukan jantan. Letakkan yam pada kandang yang proporsional. Makudnya adalah kandang yang sesuai antara ukuran kandang dengan jumlah ayam. Jangan menempatkan ayam pada kandang yang terlalu padat.
Resiko dan Kendala
Kedua jenis ayam hias ini bukan termasuk hewan yang "manja". Pemberian pakan cukup diberi pur atau pelet, serta sesekali diberikan juga jangkrik, terkadang juga bekatul. Pada budidaya ini kendalanya mungkin hanya pada faktor cuaca, dimana biasanya pada musim penghujan memang hewan ternak lebih rentan terhadap penyakit. Namun dengan menjaga pakan serta kebersihan kandang mudah-mudahan bisa mencegah serangan penyakit. Beberapa peternak ada juga yang menyemprotkan Rodalon pada kandang sebagai disinfektan.
Resiko lainnya adalah pencurian. Selalu saja ada orang yang ingin meraih untung dengan cara yang mudah. Ini tergantung Anda untuk mengamankan ternak Anda dari ancaman tindak pencurian.
Ada sekitar 50 jenis ayam pheasant di habtat asalnya di Tibet, namun sampai saat ini baru sekitar 15 jenis saja, sehingga peluang bagi pembibitan serta pembesaran ayam hias ini masih sangat luas. Silahkan Anda berhitung, dengan harga sepasang indukan berkisar Rp.4 juta - Rp.7 juta, seekor indukan bisa menghasilkan 8-10 butir telur, dan setelah menetas anakan ayam pheasant ini sudah siap untuk dijual seharga Rp.4 juta - Rp.8 juta tiap ekornya.
Ayam Batik
Sesuai namanya, ayam ini memiliki bulu yang mirip dengan pola kain batik. Pada ayam batik ini hanya memiliki 2 warna bulu pada tubuhnya, yakni kuning atau putih dengan sedikit corak garis hitam. Sama seperti pada ayam pheasant, ayam batik ini juga bukan merupakan ayam asli Indonesia. Ayam batik ini terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan ciri corak bulu dan tempat asalnya. Yang pertama adalah Ayam Batik Kanada. Ayam jenis ini berasal dari Kanada, dengan corak bulu berwarna keemasan dengan ujung bulu berwarna hitam. Dan yang kedua adalah Ayam Batik Itali. sesuai namanya, ayam batik ini berasala dari Itali, dan berbeda dengan ayam batik Kanada yang becorak keemasan, pada ayam jenis ini coraknya berwarna putih dengan ujung berwarna hitam.
Bentuk postur ayam batik ini tidak jauh berbeda dengan ayam-ayam kate. Yang membedakan hanya pada corak bulunya yang mirip kain batik. Hal ini yang kemudian juga menimbulkan banyak oarang yang kemudian melakukan kawin silang anara ayam batik dengan ayam kate, dengan harapan bisa memperoleh keturunan yang kurang lebih bagus seperti ayam batik asli. Namun upaya ini terbukti gagal total, arena warna bulunya sangat pudar dibandingkan dengan yang asli, sehingga sangat mudah dikenali keasliannya.
Dari segi produktifitas telur, ayam batik termasuk rajin bertelur. Dalam satu tahun rata-rata ayam batik betina bisa bertelur antara 6-7 kali dengan jumlah telur rata-rata belasan butir. Usia produktif ayam batik untuk kawin sebenarnya sudah mulai sejak usia 5-6 bulan, tapi disarankan untuk menunggu hingga usia ayam batik mencapai 1 tahun sebelum kemudian dikawinkan. Namun kelemahan bagi pembiak ayam batik adalah bahwa ayam batik betina ini seringkali malas untuk mengerami telur-telurnya, sehingga bagi Anda yang berminat untuk membudidayakan ayam batik mungkin juga harus memikirkan untuk mengadakan alat tetas telur atau memelihara unggas lain sehingga telur-telur tadi bisa "dititipkan" pengeramannya.
Kunci Keberhasilan
Sekarang ini peminat ayam hias jenis ayam pheasant dan ayam batik ini sedang menunjukkan angka yang lumayan bagus dibandingkan dengan ayam hias lainnya. Mungkin karena memang kedua jenis ayam ini merupakan ayam impor, sehingga belum banyak para hobi unggas hias yang memiliki dan ini menimbulkan adanya rasa kebanggan serta prestise tersendiri bagi pemiliknya. Terlebih pada ayam pheasant yang memang secara pembiakannya harus mengikuti alur musim kawin ayam pheasant itu sendiri, sehingga pasokannya tidak selalu tersedia.
Dengan banyaknya permintaan serta semakin bertambahnya orang-orang yang tertarik untuk membudidayakan ayam hias ini, tentunya persangan asar akan semakin ketat, walaupun persaingan itu saat ini belum terasa, tentunya segala persiapan harus diantisipasi. Salah satunya tentu saja dengan menjaga kualitas. Anda harus rajin membersihkan kandang juga tempat makan dan minum, dan secara berkala menyemprotkan disinfektan setidaknya sekali dalam sebulan.
Pemilihan indukan yang berkualitas juga mempengaruhi kualitas ayam yang Anda pelihara. Usahakan indukan yang Anda kawinkan telah mencapai usia produktif yang baik. Biasanya ayam yang berusia 1 tahun untuk indukan betina, dan 1,5 tahun untuk indukan jantan. Letakkan yam pada kandang yang proporsional. Makudnya adalah kandang yang sesuai antara ukuran kandang dengan jumlah ayam. Jangan menempatkan ayam pada kandang yang terlalu padat.
Resiko dan Kendala
Kedua jenis ayam hias ini bukan termasuk hewan yang "manja". Pemberian pakan cukup diberi pur atau pelet, serta sesekali diberikan juga jangkrik, terkadang juga bekatul. Pada budidaya ini kendalanya mungkin hanya pada faktor cuaca, dimana biasanya pada musim penghujan memang hewan ternak lebih rentan terhadap penyakit. Namun dengan menjaga pakan serta kebersihan kandang mudah-mudahan bisa mencegah serangan penyakit. Beberapa peternak ada juga yang menyemprotkan Rodalon pada kandang sebagai disinfektan.
Resiko lainnya adalah pencurian. Selalu saja ada orang yang ingin meraih untung dengan cara yang mudah. Ini tergantung Anda untuk mengamankan ternak Anda dari ancaman tindak pencurian.
No comments:
Post a Comment