Usaha waralaba atau franchise memang memudahkan bagi pemula. Dengan memiliki lisensi salah satu jenis waralaba, pebisnis pemula bisa belajar menjalani usaha dengan mengenali pola dan risikonya. Meski begitu, jangan asal memilih jenis usaha waralaba. Apalagi jika berinvestasi dengan didorong emosi. Lakukan investigasi mendalam terhadap pilihan waralaba yang Anda minati.
Anang Sukandar, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia, mengatakan dari 1.500 jumlah franchise lokal di Indonesia, hanya sekitar 75-80 usaha yang memenuhi syarat.
“Sebagian besar, sekitar 90 persen, adalah business opportunity yang memiliki risiko lebih tinggi,” jelas Anang kepada Kompas Female usai peluncuran buku Prinsip Di Sini Senang, Di Sana Senang yang berisi perjalanan bisnis Es Teler 77, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Anang, pelajari dan kenali lebih dahulu berbagai pilihan waralaba yang Anda minati. Sebaiknya jangan terburu-buru mengambil keputusan dengan memilih waralaba sembarangan. Dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mempelajari pilihan waralaba, untuk kemudian memilih salah satunya.
“Sebaiknya pilih satu jenis usaha dan fokus di dalamnya sebelum melakukan diversifikasi bisnis,” katanya menambahkan, fokus mengembangkan satu jenis bisnis selama kurun waktu lima tahun sebelum menjalankan bisnis baru.
Langkah-langkah melakukan investigasi mendalam untuk memilih franchise:
- Tentukan minat Anda sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di bidang kuliner, salon kecantikan atau lainnya.
- Pilihlah satu jenis usaha, misalnya waralaba salon. Lalu ambil tiga pilihan waralaba salon atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.
- Kenali lebih dalam mengenai sistem waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut. Pelajarilah dan bandingkan dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.
- Untuk memilih waralaba yang tepat dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba yang Anda seleksi tersebut.
“Jika semua pertanyaan tersebut bisa dijawab oleh franchisor dengan baik, ini petanda usaha tersebut adalah murni franchise dan bukan business oppotunity,” lanjut Anang.
Jika Anda sudah menjatuhkan pilihan produk waralaba, patuhi sistem yang sudah dibangun franchisor. Ini menjadi kunci sukses bisnis waralaba. Selain faktor lain seperti manajemen keuangan dan dukungan keluarga.
“Sisihkan uang hasil penjualan dan jangan campurkan dengan pengeluaran day to day,” tegas Anang.
Sedangkan bagi perempuan yang memiliki peran ganda sebagai ibu dan istri, mintalah persetujuan keluarga dalam menjalankan bisnis, saran Anang. Bagaimanapun menjadi pengusaha akan memakan waktu lebih banyak untuk mengembangkan bisnis Anda. Jika suami sudah menyatakan dukungannya, Anda pun perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak agar mereka mengerti peran ibunya sebagai pengusaha.
Lalu ada juga beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk memulai usaha ini.
Sekarang ini, keadaan ekonomi terkadang kurang stabil. Banyak orang memutuskan untuk membuka usaha sendiri atau mengambil franchise agar kehidupan ekonominya lebih terjamin.
Jika Anda bermaksud untuk membuka franchise, berikut adalah hal yang perlu diperhatikan agar dapat membuka franchisedengan maksimal.
1. Tetap berpikiran terbuka, lalu fokus
Usaha franchise yang dipilih tidak mungkin ditetapkan asal-asalan. Tidak ada orang yang tiba-tiba berkata mereka ingin membuka usaha di bidang septic tank sesudah bangun tidur.
Intinya: jangan mengesampingkan suatu bisnis tanpa mengetahui pekerjaan hari-hari yang akan dilakukan. Penting untuk menemukan franchise yang mampu mendorong Anda mencapai hal-hal yang diinginkan, seperti pendapatan, kekayan, dan gaya hidup.
2. Proaktif dalam melakukan pencarian
Setelah menentukan peran yang diinginkan dalam sebuah franchise, adalah hal yang penting untuk mencari pilihan-pilihan lain. Kunjungi lokasi franchise yang berbeda dan cari kekurangannya, kemudian pikirkan strategi untuk menutupi kekurangan tersebut.
Selanjutnya, carilah di internet untuk mengetahui franchise yang ada di daerah lain yang mungkin cocok dengan daerah Anda.
3. Pastikan franchisor memiliki pengalaman
Adalah hal yang penting untuk mengetahui tentang tim eksekutif dan pengalaman franchisor dalam industri yang mereka dalami. Calon franchisee harus mencari perusahaan yang sudah berpengalaman dan memiliki cabang yang sukses dan dapat direplika dengan mudah.
4. Kontak franchisee lain
Tanya pengalaman sesama franchisee, tapi perhatikan semua faktor baik dan buruk yang mereka alami. Selain itu, pastikan franchisee yang dikunjungi tidak hanya satu. Semakin banyak semakin baik.
Bandingkan hasil yang didapat. Bila ada yang merasa merugi, bisa saja karena servis yang mereka berikan kurang. Berhubungan dengan banyak orang membuat Anda bisa mendapatkan feelingtentang franchisee ini secara keseluruhan.
5. Baca dokumen franchise dengan baik
Hal paling utama yang harus diperhatikan adalah biaya yang perlu dikeluarkan. Jika biaya yang dimiliki mencukupi, cek dokumen yang menjabarkan representasi nasib keuangan. Selain itu, pastikan Anda memiliki penasihat keuangan yang dapat membantu melihat tipe keuntungan yang dapat dibuat.
Sesudah itu, baca dengan baik klausa pasca-penghentian dalam perjanjian. Hal ini berguna sebagai jalan keluar bila nanti Anda merasa tidak cocok dengan franchise yang sudah Anda beli dan dapat membantu Anda melindungi diri Anda bila bermaksud untuk keluar dari franchise.
Sumber : http://www.entrepreneur.com/
No comments:
Post a Comment